Page

Senin, 21 Februari 2011

5 CARA PALING BEGO BUAT BELAJAR MENULIS


1. Tidak usah sekolah tinggi-tinggi

Semakin tinggi Anda sekolah semakin tinggi pula sifat sok jaim yang tertanam pada diri Anda. Sok ingin tulisannya disebut intelek, lah. Sok ingin tulisannya dipuji hebat, lah. Sok ingin agar tulisan Anda dianggap berbobot, lah. Dan masih banyak sok-sok jaim yang lain, yang intinya agar Anda diakui eksistensinya sebagai penulis hebat oleh orang lain karena mentang-mentang ijazah Anda tinggi.

Jadi buang itu semua. Maksudnya persepsi itu, ya jangan ijazah Anda yang dibuang. :D Anda lebih baik mengaku tak pernah sekolah seperti Pramoedya Ananta Toer yang tak jelas pendidikan formalnya apa, atau boleh mengaku sarjana tapi tak pernah lulus kuliah seperti Emha Ainun Najib (Cak Nun) agar beban sok jaim tadi tidak menghambat Anda untuk enjoy menulis. Setuju?

2. Tidak usah ikut kursus atau sekolah menulis

Kursus menulis apa memang bisa mendidik Anda menjadi pintar menulis? Tidak selalu. Faktanya, (sorry tak ada data hanya opini pribadi) yang banyak justru karena Anda sudah bayar mahal untuk mengikuti kursus atau sekolah maka Anda justru terbebani BEP (break even point) dan disibukkan dengan baca diktat, buku atau ebook segala macam yang membuat Anda lebih senang membaca ketimbang praktek menulis. Dan yang paling parah Anda jadi pingin cepat balik modal (BEP) dengan banyak menjerat orang untuk menjadi affiliasi Anda untuk ikut kursus itu. Anda sedang belajar menulis, bukan sedang berbisnis online, kan? Fokus, dong! Setuju?

3. Abaikan tata bahasa

Sampai saat ini saya pun masih belum hafal semua aturan tata bahasa cara untuk menulis yang baik dan benar sesuai EYD. Pesan saya silahkan menulis saja. Abaikan semua aturan tata bahasa yang bisa membelenggu Anda itu. Abaikan? Ya, Anda ini ingin belajar menulis, bukan? Bukan sedang jadi guru bahasa Indonesia yang sedang mengajari murid-muridnya bagaimana cara berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Percaya, deh lama-lama aturan bahasa bagaimana menulis yang baik dan benar sesuai tata bahasa akan bisa dipelajari sambil jalan. Kebanyakan mikir bagaimana cara menulis yang baik dan benar justru membuat Anda tak segera menulis. Setuju?

4. Abaikan pelajaran basi menulis

Ini problem klasik yang hampir dialami semua penulis pemula. Lebih asyik membaca, belajar teori menulis tapi tak segera praktek-praktek menulis. Semua pelajaran menulis itu hanya basi, tahu. Basi? Ya, karena itu hanya pelajaran yang berdasarkan pengalaman orang lain yang telah lewat waktunya. Apa ini bukan basi namanya? Maaf, ini saya mengutip dari pendapat Bob Sadino.

Pertanyaan saya kepada Anda, memang Anda masih suka dengan barang basi, ya? Kenapa tidak mencoba bikin teori sendiri lewat praktek sendiri? Pelajaran teori menulis itu hanya akan mencuci otak Anda, sedikit saya mengutip kata-kata yang biasa disebut Rhenald Kasali, hanya akan menjerat Anda dengan belenggu-belenggu yang mengekang Anda. Setuju?

5. Repetisi praktek, praktek, dan terus praktek

Inti dari semua pelajaran menulis ya praktek. Adanya repetisi belajar menulis dengan praktek dan terus praktek itu lebih memandaikan Anda menulis ketimbang hanya belajar dan membaca buku, termasuk buku teori menulis. Tak peduli buku yang Anda baca adalah hasil karya seorang penulis hebat sekalipun. Setuju?

Pertanyaan saya di akhir tulisan ini: Setuju kah Anda dengan saya pakai cara goblok ini untuk menulis? Jika Anda menjawab kelima-limanya dengan jawaban "Setuju" maka tenang saya tidak akan pernah mengkatai Anda goblok hanya gara-gara mau belajar menulis pakai cara paling goblok ini dari orang goblok seperti saya. Tapi jika kelima-limanya Anda menjawab kompak "Tidak Setuju" maka saya hanya bisa bilang begini kepada Anda, selamat Anda ternyata lebih pintar menulis ketimbang saya. Setuju?
HAHAHAHA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar